Detective Conan Movie 12 - Full Score of Fear
Plot
Detektif Conan Movie 12 – Nilai dalam Kengerian .Menceritakan sebuah pembunuhan kepada para pemusik. Berawal dari ledakan di gedung sekolah diruang musik. Keesokan harinya Conan menyelediki dan menemukan tuts piano yang patah sampai keluar gedung. Sesaat kemudian Ran menelpon Shinichi dan memintanya untuk datang melihat gladi bersih untuk acara musik yang luar biasa tapi mereka malah bertengkar. Mouri, Conan dkk kemudian melihat latihan di Doumoto Hall dan mereka takjub melihat orgel tiupan yang sangat besar dan mengeluarkan bunyi yang berbeda-beda. Disamping itu Inspektur Megure dkk juga datang untuk menanyakan sesuatu dengan Reiko (penyanyi soprano) yaitu masalah Kobe Souko (Musisi yang mempunyai nada sempurna) yang mengirim email sebelum ledakan. Reiko dan Kobe merupakan teman pemusiknya yang buta nada. Kobe yang trauma akan ledakan menjadi lupa ingataan. Polisi kemudian menemukan sebuah badan seruling di tempat kejadian. Selesai interogasi Reiko kembali dan dia diminta anak-anak untuk menjadi pelatih bernyanyi mereka karena ada kompetisi paduan suara disekolah Teitan. Akhirnya Reiko mau mengajarinya karena dia merupakan alumni sekolah Teitan. Ran kemudian ingat dulu dia dan Shinichi bertengkar dan saat pulang dia bertemu dengan orang yang bernyanyi dan menyejukan hati mereka dan akhirnya baikan. Keesokan harinya anak-anak yang berlatih menyanyi didatangi oleh Reiko. Mereka kemudian dikomentar dan diberikan masukan, terutama Conan yang buta nada tidak bisa menyanyi. Genta yang diam-diam meminum minuman Reiko tiba-tiba kesakitan dan dibawa kerumah sakit. Ternyata Genta mengalami radang tenggorokan kemungkinan pelaku menaruh sesuatu diminuman Reiko agar Reiko tidak bisa menyanyi saat pentas dimulai. Mereka kemudian pulang dan diantar Reiko tapi saat perjalanan mereka dikejar oleh truk dan mereka lari. Reiko dan yang lain berlari terpisah dan ternyata truk mengejar Reiko, saat Reiko terjatuh akan ditabrak oleh truk tersebut tiba-tiba ada taksi dari arah lain, kemudian truk mendadak berhenti dan pelaku kabur. Reiko kemudian pulang dengan taksi tersebut. Malam harinya terjadi ledakan lagi yang menewaskan Shida Osamu di rumahnya. Dia merupakan mantan violin. Saat diselidiki polisi menemukan kaki seruling kemudian mereka menyimpulkan kejadian ledakan kepada pemusik tersebut adalah pembunuhan yang dibuat seperti kecelakaan. Keesokan harinya Sone Hiosan tewas karena jatuh dari paraglidernya dan ditemukan kepala seruling di TKP ternyata dia merupakan pemain violin juga. Sedangkan ledakan pertama itu menewaskan Mizumi dan Renjou, kemudian Shida dan terkahir Sone yang ternyata mereka berempat adalah kuartet pemain piano. Keesokan harinya Conan akan pergi kerumah Reiko tapi saat perjalanan mereka bertemu dengan detektif cilik dan Conan diajak pergi melihat syuting Kamen Yaiba tapi Conan tetap akan pergi ke tempat Reiko. Sesampainya disana Conan kemudian segera masuk dan melihat isi apartemen Reiko, Conan berpura-pura ingin belajar bernyanyi tapi Reiko tidak bisa karena dia hari ini akan pergi. Conan melihat ada sebuah seruling dengan foto Reiko dengan seorang pria. Conan mengatakan kalau Reiko selalu akan pergi ke hutan melihat alam sebelum dia pentas ataupun rekaman. Conan kemudian mengikutinya dibelakang. Sesampainya di hutan Reiko ternyata di ikuti oleh seseorang dan menembakinya dan mengenai kaki Reiko. Conan dan Reiko segera lari dan kembali ke apartemen dan melihat polisi yang sudah menunggunya. Tapi Reiko tidak mengatakan apa-apa dia akan mengatakan semuanya setelah pertunjukan besok selesai. Akhirnya polisi menunggu sampai selesai pertunjukan akan meneruskan penyelidikan. Conan kemudian pulang dengan polisi dan akan memberitahu semua yang diketahuinya. Ternyata foto yang ada di kamar Reiko adalah foto Reiko dengan tunangannya yang sudah tewas. Keesokan harinya persiapan untuk pentas sudah dipersiapkan. Tapi Hans Muller yang merupakan penyetem orgel belum datang, ternyata dia tidak ada sejak kemarin. Mereka kemudian melakukan gladi bersih tanpa menyetem orgel tiupan karena Muller tidak datang. Setelah gladi bersih Mouri dkk keluar untuk mencari makan karena pertunjukan akan di laksanakan jam 5 sore. Conan kemudian kembali ke tempat pertunjukan akan melihat suara aneh yang keluar dari orgel dan ternyata Reiko juga mendengar bunyi aneh. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia hanya bisa mendengarkan nada sempurna bukan penyetem. Sedangkan penyetem nada sempurna adalah Muller yang tidak datang tersebut. Mereka kemudian pergi keluar dan diserang oleh seseorang. Saat pertunjukan akan dimulai Reiko dan Conan belum juga datang akhirnya Reiko digantikan oleh Chigusa Rara yang juga penyanyi soprano. Pertunjukanpun segera dimulai Reiko dan Conan juga belum datang. Disisi lain Conan dan Reiko yang pingsan terbangun dan sudah berada di sebuah muara, tapi dia tidak bisa apa-apa karena untuk memanjat tembok tidak mungkin karena terlalu tinggi. Akhirnya mereka melihat telepon tapi jauh dan tidak bisa meraihnya. Conan kemudian mempunyai akal membuka gagangnya dengan tendangan bolanya kemudian mereka mengeluarkan nada dan memanggil 110 meminta bantuan. Tak lama kemudian dia mendengar suara ledakan dari Doumoto Hall. Dan ledakan tersebut berasal dari pilar penyangga. Conan dan Reiko kemudian memanggil 110 dan beberapa saat kemudian helikopter datang dan menemukan Reiko dan Conan. Mereka kemudian naik holikopter dan menuju ke Doumoto Hall. Reiko mengatakan kalau ledakan terjadi diluar sedangkan di dalamnya tidak akan mengetahui kalau ada ledakan karena gedung tersebut kedap dari suara. Sesampinya disana Reiko, Conan, Takagi dan Sato masuk dari atas gedung. Sato dan Takagi kemudian mencari pelakunya sedangkan Conan dan Reiko pergi ke tempat pertunjukan dan sesaat kemudian mereka mengetahu kalau ledakan dipicu dari orgel tiupan yang nadanya berbeda dari aslinya, Conan memikirkan pasti detector ditempatkan di orgel tersebut. Reiko kemudian masuk dalam pertunjukan dan bernyanyi. Conan yang sudah menemukan pelakunya membawa detector, segera pergi dan menemuinya saat ledakan pilar terakhir ternyata sudah tidak meledak lagi karena detector dalam orgel sudah dipindahkan Conan sebelumnya. Dan pelakunya adalah Fuwa Takumi yang merupakan direktur sekaligus mantan penyetem orgel nada sempurna. Saat Conan akan mebius Fuwa ternyata jam tangannya bermasalah. Akhirnya saat Fuwa akan meledakan bom dengan detector di tangannya Conan tidak bisa melakukan apa-apa sedangkan Sato dan Takagi saat akan menembak terhalang oleh Conan. Haibara kemudian mengetahu kalau polisi akan menembak, dia meminjam seruling dari Genta dan memberikan isyarat kepada Conan akan ada tembakan Conan kemudian merunduk dan polisi menembak tangan Fuwa dan segera menangkapnya. Akhirnya Fuwa mengaku kalah dan meminta untuk membawa kekantor polisi setelah pertunjukan berkahir. Fuwa membunuh semuanya karena dia yang penyetem nada sempurna dipensiunkan dari penyetem. Akhirnya Doumoto datang dan menjelaskan kalau penyeteman Fuwa sudah mulai meleset dan mempesiunkannya karena umur dia yang semakin tua. Dan Muller yang tidak datang ternyata disekap di ruang didalam Doumoto Hall. Akhirnya kasus tersebut terselesaikan. Saat pertunjukan selesai Ran yang mendengar gaya bermain Shinichi memainkan violin mencarinya dan menemukan Conan yang membawa violin tersebut dan mengatakan Shinichi sudah pergi dan meminta maaf kepada Ran. Pagi harinya Ran dan Conan pergi ketempat Ran dan Shinichi dulu baikan setelah mendengar nyanyian dan ternyata disana ada Reiko dan bercerita kalau dia sebelumnya suka berada di tempat itu. Conan dan Ran kemudian mengerti dulu yang menyanyikan lagu tersebut adalah Reiko sendiri.
Spoiler
Ga sabar pengen liat???
DOWNLOAD : DISINI
Pass : rudi69.blogspot.com
agar blognya trus update tolong bantu dengan tombol share di bawah ini yah gan :DDetective Conan Movie 11 - Jolly Roger in the Deep Azure
Pass : rudi69.blogspot.com
Untuk Conan Movie lainnya
** Kalo link Mati langsung comment aja yah :D
agar blognya trus update tolong bantu dengan tombol share di bawah ini yah gan :DDetective Conan Movie 11 - Jolly Roger in the Deep Azure
No comments:
Post a Comment